https://docs.google.com/open?id=0B3S6JCsdrR-UVllzRDlSOTdJQlU
TUA ITU PASTI... DEWASA ITU PILIHAN... & MENJADI DIRI SENDIRI ITU JAUH LEBIH BAIK... DARI PADA MENJADI ORANG LAIN ...
Sabtu, 23 Juni 2012
The Technocratic Hamburger - Tugas Manj Operation
“THE TECHNOCRATIC HAMBURGER”
1. PENDAHULUAN
Produk yang
bagus, bernilai tambah, dan diterima oleh konsumen secara langsung dan tidak
langsung akan menjamin keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Desain
produk dan jasa menjadi faktor yang sangat menentukan dalam pencapaian goal
setting tersebut.
Perusahaan
global seperti McDonald's sangat memahami dasar keberadaan sebuah organisasi
adalah produk atau jasa yang disajikan kepada konsumen. Produk yang baik lahir
dari sebuah perencanaan dan perancangan yang baik pula. Strategi produk yang
kurang baik, apalagi buruk dapat menghancurkan target perusahaan. Karena itu,
salah satu keputusan yang penting dalam manajemen operasional adalah menentukan
desain produk seperti apa yang akan dihasilkan oleh perusahaan. Perusahaan
global seperti McDonald's sangat memahami dasar keberadaan sebuah organisasi
adalah produk atau jasa yang disajikan kepada konsumen.
Topik tentang
keberhasilan McDonald’s dalam menjalankan bisnisnya sangat menarik untuk
dipelajari dan dikaji lebih mendalam, terutama terkait dengan desain produk dan
jasa yang dikemasnya. Perusahaan ini terbukti mampu bertahan dan makin
menggurita sebagai sebuah perusahaan besar berskala global, meski muncul banyak
pesaing di industri yang sejenis.
Sejarah membuktikan
bahwa perusahaan tersebut pertama kali muncul bergerak hanya sebagai perusahaan
keluarga yang melayani konsumen berskala kecil. Namun seiring perjalanan waktu,
McDonald’s mampu melesat menjadi perusahaan besar dan terus menambah cabangnya
di seluruh dunia.
Sukses
McDonald’s tidak terlepas dari strategi yang jitunya dalam melihat peluang dan keinginan
pasar. Dalam proses manajemen organisasi, The Technocratic Hamburger´ yang
dirancang McDonald’s terbukti sukses dalam mentransformasi beragam input hingga
menjadi output yang bernilai tambah yang disinergikan dengan konsep desain
produk dan jasanya.
Desain produk
dan jasa berarti luas, tak hanya merancang beberapa input menjadi output, baik
berupa produk (barang) atau jasa. Tapi lebih dari itu, dengan mempelajari
konsep desain produk dan jasa maka akan diketahui juga bagaimana McDonald’s
menyeleksi atau membuat produk dan jasanya, bagaimana cara perusahaan ini
menentukan strategi-strategi untuk mendukung sukses produknya, bagaimana
perusahaan ini mengelola sumber daya manusianya, bagaimana merancang keunggulan
kompetitifnya, bagaimana pula perusahaan memahami dan menyikapi product life cycles, dan serta bagaimana
perusahaan menganalisis nilaiproduknya hingga bisaterus tetap diterima oleh
masyarakat.
Sebelum
membahas lebih jauh tentang apa dan bagaimana yang dilakukanoleh McDonald’s
terkait dengan konsep product and service desain, maka perlu dipaparkan juga
sejarah perusahaan tersebut. McDonald’s dibuat oleh Richard & Maurice
McDonald's pada 1937 di sebelah timur kota Pasadena, California. Saat itu McDonald's hanya restoran drive in, bahkan
hanya mengikuti pola perusahaan lain yang saat itu sedang tren. Bangunan restoran
pun sederhana, berbentuk persegi delapan, dilengkapi dengan ruangan dapur,
tetapi tanpa tempat duduk di bagian dalam restorannya.
Melihat
penerimaan masyarakat terhadap produk tersebut, Richard dan Maurice pun
berambisi mengembangkan usaha mereka. Saat itu keduanya berpikir ingin fokus
mengembangkan restoran yang bisa melayani pelanggan dengan waktu yang lebih
cepat lagi. Alasan mereka, dengan model “cepat saji´ volume pembelian konsumen
juga akan meningkat yang pada akhirnya bisa meningkatkan pendapatan dan laba
perusahaan. Tidak hanya cepat, tetapi harga yang ditawarkan juga terjangkau
oleh semua kalangan masyarakat. Namun, pada saat itu persaingan bisnis restoran
cepat saji sangat ketat, terutama dengan model drive in.
Rich dan
Maurice pun tak mudah mewujudkan ambisi mereka. Mereka pun mengalami kesulitan
merancang organisasi perusahaan yang baik untuk mengembangkan usaha tersebut. Beruntung
Rich dan Maurice bertemu dengan Ray Kroc, seorang pengusaha yang akhirnya
menjadi jalan sukses mimpi mereka. Ray Kroc akhirnya membantu McDonald's
bersaudara tersebut untuk mengembangkan usaha mereka. Ray Krockemudian
mengembangkan restoran tersebut melalui konsep “fast food´ atau Speedy Service
System´ pada tahun 1948.
McDonald’s
pun terus berusaha menjadi restoran Quick Service terbesar didunia. Kemudian,
Ray Kroc Pada tahun 1954, Ray Kroc menawarkan suatu bentuk kerja sama kepada
Rich dan Maurice yang konsepnya hingga kini dikenal dengan sebutan franchise´
atau waralaba.
Saat ini
restoran McDonald's tersebar di lebih dari 33 ribu lokasi yang melayani 68 juta
konsumen di 119 negara tiap hari. Tentu akan mudah memahami proses desain
produk dan jasa McDonald’s bila ada gambaran yang minimal hampir sama
menyerupai dari perusahaan kompetitor yang bergerak di industri sejenis. Karena
itu, pada tulisan kali ini juga akan di bahas beberapa contoh kinerja yang
dilakukan perusahaan pesaingnya, yaitu Wendy’s. Kehadiran Wendy’s maupun
perusahaan-perusahaan kompetitor lainnya, seperti KFC, CFC, dan Texas Chicken,
tentu menyedot market yang besar pula di level internasional.
Dengan
demikian, ada strategi dari perusahaan lain yang kurang dilirik oleh McDonald’s
atau terlepas dari incarannya. Produk yang ditawarkan oleh McDonald’s sangat
beragam. Untuk jenis burger saja bervariasi, ada Beef Burger, Spicy Chicken
Burger, Double Beef Burger, BigMac Burger, Fillet O Fish, Triple Cheese Burger,
dan Beef Prosperity.
Produk tersebut
di setiap negara disajikan sama, tetapi ada beberapa variasi produk
yangternyata sangat tergantung pada kultur masing-masing negara tempat
restoranberada. Sebagai contoh, di Eropa tidakmemilikiadapaket nasi, tetapi di
beberapa negara Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, ada beragam paket nasi.
Tentu McDonald’s memiliki ada alasan mengapa McDonald’smerekamelakukan langkah-
langkah seperti itu.
2. PERMASALAHAN
Melihat persoalan yangtelahdisebutkan
di atas, maka hal-hal yang menjadipermasalahan dalam studi kasus Product and
Service Desig” The TechnocraticHamburger´ McDonald’s ini adalah :
1. Apa karakteristik produk McDonald’s
yang membuat perusahaan ini sukses?
2. Bagaimana keterkaitan antara desain
produk dan desain jasa di McDonald’s?
3. Pendekatan jalur layanan yang
diadopsi McDonald’s sudah secara umumberlaku di bisnis siap saji. Namun, tampak
ada variasi pada McDonald’sdibanding dengan perusahaan kompetitor. Bagaimana
sebenarnya desain produk, jasa, dan
sistem jasa pengiriman McDonald’s yang membedakannyadengan perusahaan lain,
misalnya dengan Wendy’s? Bagaimana pula strategi marketing dari Wendy’s versus
McDonald’s dilihat dari desain produk, jasa,sistem pengirimannya?
3. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan dalam studi
kasus ini adalah :
1. Mengetahui karakteristik produk
McDonald’s yang menjadi kunci kesuksesan McDonald’s.
2. Mengetahui hubungan keterkaitan
antara desain produk dan desain jasa diMcDonald’s.
3. Mengetahui variasi-variasi pada
desain produk, jasa dan system pengiriman McDonald’s dibandingkan dengan
perusahaan lain yang sejenis, misalnyaWendy’s.
4. LANDASAN TEORI
Terkait
dengan topik bahasan ³Desain Produk dan Jasa´ dari McDonald’s Corporation, maka
ada tiga kata menarik yang harus lebih dulu dipahami, yaitu desain, produk, dan
jasa. Produk dalam bahasan ini sama dengan pengertian barang (goods). Namun,
dalam pengertian secara luas seperti yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI, 2011), produk adalah barang atau jasa yang dibuat dan ditambah
gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan menjadi hasil akhir proses
produksi itu. Masih menurut KBBI, pengertian harfiah daridesain adalah kerangka
bentuk atau rancangan.
Pengertian
yang sama tentang produk diungkap oleh Heizer dan Reinder (2011) yang
menyatakan bahwa produk atau output, baik berupa barang atau jasa,adalah hasil
dari proses transformasi beberapa input yang bernilai tambah. Inputyang akan
ditransformasikan itu meliputi sumber daya manusia, bahan baku, mesin,informasi,
dan sumber dana. Proses transformasi yang akan menghasilkan barangdan jasa
tersebut terdiri dari desain produk, proses perencanaan, kontrol produksi,dan
pemeliharaan. Ada faktor pendukung yang juga menentukan prosestransformasi,
yaitu inventori, kualitas, dan biaya.
Heizer dan
Reinder (2011) mengungkapkan bahwa keputusan strategis dari manajemen operasi
meliputi desain produk dan jasa, kualitas, desain proses, seleksilokasi, desain
layout, sumber daya manusia dan desain pekerjaan, supply chain management,
inventori, penjadwalan, dan pemeliharaan. Desain produk dan jasa mengarah pada
seberapa besar proses transformasi yang terjadi dari beragam inputyang ada.
Bahkan, keputusan terhadap biaya, kualitas, dan sumber daya manusia sering
ditentukan oleh keputusan pemilihan desain. Desain umumnya ditentukan berdasarkan
pertimbangan biaya yang lebih rendah dan kualitas yang lebih tinggi.
Slack dkk
(2010) menjelaskan, desain adalah proses mempertimbangkan, merancang, dan
mengerjakan sesuatu sebelum sesuatu yang diinginkan diciptakan. Desain masih
pada tataran konsep yang bisa menjadi solusi agar pekerjaan yanglebih besar
bisa dilakukan. Desain juga bisa berupa aktivitas yang bisa dijadikan pendekatan
melalui beberapa tahap yang lebih detail.
Pada Grafik
2, Slack dkk (2010) menggambarkan bahwa proses desainproduk dan jasa terkait
dengan proses-proses lainnya. Terjadi saling ketergantunganantara proses
teknologi dengan desain produk dan jasa. Demikian pula denganorang, pekerjaan,
dan organisasi saling terkait dengan desain produk dan jasa. Layout dan alur
juga interdependen dengan desain produk dan jasa. Faktor-faktor tersebut juga
terkait dengan desain jaringan supply. (lihat grafik 2. Proses Design).
Manajemen
operasi dimulai dari design. Tanpa ada design, perencanaan dan kontrol pada
akhirnya akan terhambat karena keterbatasan produk dan jasa serta proses
operasi perusahaan (Elearn, 2005). Design produk dan jasa adalah proses yang
melibatkan sejumlah tahapan yang berurutan dan bersamaan.
Ada empat tahapan
yang biasanya muncul dalam proses desain tersebut.
ü Tahapan Pertama, pengembangan sebuah konsep:
konsep-konsep ini dihasilkan dari ide-ide dariperorangan maupun sekelompok
orang, bisa dari pelanggan, pemasok, staf-staf perusahaan, periset pemasaran,
atau bahkan datang dari kompetitor.
ü Tahapan Kedua adalah pembuatan desain awal
dengan menentukan komponen dan proses yang akan digunakan dalam konsep
tersebut. Sebagai contoh, bila ingin merancang mobil baru, tentu harus
menentukan bahan-bahan atau komponen-komponen untuk mobil tersebut, elemen
desain visualnya, dan penentuan proses pembuatannya. Begitu pula bila McDonald’s
hendak membuat produk baru, misalnya jenis burger baru, tentu harus menentukan
ukurannya, jenis bahannya, bagaimana cara membuat produk itu.
ü Tahapan Ketiga adalah pembuatan prototype atau
contoh produk yang mungkin bisa dibantu menggunakan teknologi komputer.
ü Tahapan Keempat, persetujuan terhadap sebuah
spesifikasi produk setelah menjalani tes dan evaluasi dari produk yang sudah
diciptakan.
McDonald’s
merancang sebuah produk yang dipasarkan kepada konsumendengan memberikan sebuah
value atas produk yang dijual. Dalam hal ini, apa yangditawarkan McDonalds
kepada customernya bukan hanya sebuah produkhamburger, namun merupakan gabungan
antara produk dan layanan. Secara sederhana dan yang terlihat fisiknya,
McDonalds merupakan sebuah restoran cepatsaji yang menjual hamburger sebagai
produk utamanya, namun terdapat beberapakarakteristik produk perusahaan ini
yang menjadi keunggulan bersaing dari kompetitornya dan hal tersebut menjadi
faktor penentu kesuksesan sebuah produk dalam pasar.
Beberapa hal
yang menurut analisa kami merupakan faktor keberhasilan produk McDonald di
pasar, antara lain:
1. Efisiensi produksi :
Bagaimana produk tersebut
dibuat/diproduksi tidakterlepas dari process design dalam pembuatan hamburger
itu sendiri. Dalammencapai efisiensi produksi, sejak awal berdirinya perusahaan
ini telahdibuat suatu rancangan produksi dimana dalam pembuatan hamburger
dianalogikan dengan produksi sebuah mobil. Serangkaian proses dalampembuatan
hamburger dibagi ke dalam beberapa bagian untuk kemudiankomponen tersebut
dirakit dan diciptakan suatu standard produksi yangdijadikan pedoman yang baku.
Tingkat operasi yang seperti ini akanmenciptakan sebuah efisiensi produksi yang
akan berujung pada cost leadership.
2. Produk yang mengikuti selera pasar :
Agar produk yang dikembangkan
dapatmenghasilkan laba, sebuah produk yang ditawarkan harus dapat memberikan
value yang diinginkan oleh customernya. Dalam mencapai hal tersebut sebuah
produk yang dijual harus dapat menyesuaikan dengan selera pasar dimana produk
tersebut dipasarkan. Produk utama McDonald’s adalah hamburger, beberapa varian
atas hamburger akan memberikan kesempatan customer untuk memilih produk yang
disukai, seperti : Beef Burger, Spicy Chicken Burger, Double Beef Burger, Big Mac
Burger, Fillet O Fish, Triple Cheese Burger, dan Beef Pros perity. Namun tidak
hanya terbatas pada produk hamburger saja, untuk memasuki pasar Asia seperti
Indonesiamisalnya, McDonald’s membuat menu paket ayam goreng dan nasi.
3. Produk yang berkualitas :
Dalam membuat desain proses, standar
operasitidak hanya ditekankan pada efisiensi produksi namun juga memiliki
implikasi pada kualitas produk yang dihasilkan. Seperti dalam pembuatan
hamburger, spesifikasi dan ingredient yang tepat pada kepingan daging sapi
giling sudah ditentukan, misalnya kandungan lemak, berat, diameter dan
ketebalan akan memberikan standar kualitas produk ketika disajikan kepada
customer. Tidakhanya itu, mekanisme penyimpanan, pembekuan, memasak, dan
menyajikan juga akan berpengaruh kepada kualitas produk yang dihasilkan.
4. Kecepatan penyajian kepada customer :
Fokus pengembangan produk yangdibangun
oleh McDonalds adalah pada kecepatan pelayanan yangdiharapkan akan meningkatkan
volume pembelian konsumen. Konsep utamayang diterapkan adalah kecepatan, harga
terjangkau, dan volume. Padawaktu pengembangannya, bisnis drive in sedang
mengalami persaingan yang ketat, strategi yang diambil oleh manajemen adalah
tidak membiarkan McDonald’s terjun kedalam persaingan tersebut melainkan
membuat diferensiasi dengan melakukan pengembangan restoran dengan konsep
fastfood sesuai visinya yaitu
“to be the world’s best quick service restaurant experience”
Dalam sebuah
industri, kegiatan merancang (design) dan membuat (produce) suatu produk
merupakan kegiatan yang terpisah. Proses pembuatan produk tidak akan berjalan
dengan baik apabila kegiatan perancangan produk belum terselesaikan. Dari hasil
perancangan tersebut akan diketahui diskripsi dari benda yang akan dibuat dan
hal ini yangakan memudahkan dalam proses pembuatannya. Hal yYang ingin dicapai
dari kegiatan perancangan produk adalah menghasilkan produk sesuaiyang
dibutuhkan oleh customer, salah satu caranya yaitu merancang dengan orientasi
pada keinginan dan kebutuhan pelanggan.
Perancangan
produk, termasuk didalamnya adalah aspek teknis dari produk tersebut, mulai
dari menyiapkan komponen dalam pembuatan, perakitan, pelayanan,sampai pada
kekurangannya. Desain suatu produk merupakan prasyarat produksi yang dikaitkan
dengan perkiraan volume produksi. Hasil keputusan desain
produkdiimplementasikan ke dalam operasi spesifikasi produk, kemudian
spesifikasi inimerumuskan karakteristik produk dan memungkinkan pelaksanaan
produksi.
Dalam
kaitannya dengan McDonald’s, produk yang ditawarkan kepada customer adalah
restoran cepat saji khususnya hamburger dimana produknya dirancang
untukmenghasilkan volume produksi dan penjualan yang besar. Untuk
merealisasikan hal tersebut, McDonald’s merancang jalur perakitan dalam
pembuatan hamburger yang mana untuk setiap komponen bahan telah memiliki
dibuatkan standar dan spesifikasi khusus sehingga dalam pembuatannya
mengakomodasi sistem produksi massal yang pada akhirnya bertujuan untuk
mencapai efisiensi produksi.
Sejalan
dengan hal tersebut berkaitan dengan desain produk, Dalam merancang pelayanan
(service), manajemen harus dapat membaca secara seksama harapan-harapan para customernya.
Sebagai contoh, manajemen suatu restoran mungkin akan mengkonsentrasikan usaha-usaha
untuk menghidangkan makanan yangterbaik, namun. Selain itu customer juga
menginginkan pelayanan yang cepat dimana mereka tidak perlu menunggu terlalu
lama untuk mendapatkan makananyang dipesan. Dalam merancang sebuah pelayanan
(service), akan melibatkan interaksi dengan customer begitu juga dalam
menyampaikan jasa tersebut.
McDonald’s
merancang pelayanan kepada pelanggannya dengan membuat suatusistem operasi sehingga
dapat melayani customernya hanya dalam kurang dari 60detik. Hal ini didasarkan
pada fokus pengembangan bisnis McDonalds dimanakecepatan pelayanan yang
diharapkan akan meningkatkan volume pembeliancustomer. Kecepatan pelayanan
tersebut tidak hanya ditujukan pada customer yangberkeinginanmakan ditempat
(dine in) namun juga dikembangkan layanan “drive thru” dimana yang memungkin kancustomer
tidak perlu turun dari mobil untuk membeli makanan. Dengan berhasilnya sistem
operasi pelayanan yang telah dirancang sebelumnya, McDonalds akan semakin
dikenal oleh masyarakat luas dan tujuan selanjutnya adalah menjaga customer
yang ada sehingga tidak beralih ke produk kompetitor.
Salah satu
caranya adalah dengan mengembangkan sebuah Customer Relationship Management yaitu
delivery service 14045 yang akan memberikan kemudahan kepada para customernya
untuk menjangkau McDonald’s. Tentu saja program sosialisasi atau pengenalan dial number ini memegang peranan penting.
Berdasarkan
uraian tersebut diatas, dapat terlihat bahwa desain suatu produk dan desain
layanan atas produk, tersebut merupakan suatu kesatuan dan tidak bisa dipisahkan
satu dengan lainnya. Karena kedua hal tersebut merupakan strategi bisnis
perusahaan yang merupakan tools untuk mencapai tujuan perusahaan. Keterkaitannya
adalah dalam merancang sebuah produk harus dibarengi juga dengan desain
pelayanannya karena keberhasilan produk di dalam pasar akan sangat dipengaruhi
oleh bagaimana perusahaan tersebut men-deliver value kepada customernya.
Sebaliknya konsep pelayanan yang telah dirancang dengan baik, tidak akan
berhasil juga apabila produk yang akan dibuat tidak dirancang dengan matang.
Strategi
marketing yang digunakan oleh setiap perusahaan dapat berbeda walaupun untuk
bisnis yang sama yaitu fast food restaurant. McDonalds membedakan dirinya dengan
kompetitor dengan melakukan brand positioning,dimana yang akan membantu produk
atau jasa yang ditawarkan dapat dikenal oleh customer. Strategi positioning ini
akan berpengaruh kepada sejumlah variabel yang dikaitkan denganmotivasi
customer untuk membeli produk atau jasa tersebut, seperti juga yang dilakukan
oleh perusahaan kompetitor.
McDonalds
menjual hamburger dan ayam/kentang goreng yang mungkin rasanya sama dengan
restoran fastfood lainnya, namun lebih dari itu pelayanan yang diberikan
McDonald’s dimanapun gerainya dan kapanpun pelayanannya akan sama dengan
environment yang bersih dan friendly. Desain produk yang telah dibuat melalui
rancangan sistem operasi membuat McDonald’s memiliki keungggulan bersaing yaitu
quick service kepada customernya.
Dengan Tagline
I’m lovin it´, McDonald’s menjangkau semua kalangan masyarakat, baik dari sisi
usia maupun dari sisi golongan sosial. Hal tersebut terlihat pada setiap gerai
McDonald’s terdapat arena bermain anak anak, dan dari menu Kids Meal yang
berhadiah mainan anak-anak sehingga McDonald’s dapat menjadi restaurant
fastfood pilihan keluarga. Selain itu, harga jual produk yang bervariasi (paket
hemat nasi atau paket lima ribuan) membuat McDonald’s menjangkau hingga ke kalangan
bawah.
6. ANALISA PERMASALAHAN
Sesuai dengan
analisa kami terhadap studi kasus “The Technocratic Hamburger” pada perusahaan
MCDonald’s, maka berikut adalah jawaban terhadap pertanyaan yang timbul :
- Apa karakteristik produk McDonald’s yang membuat perusahaan ini sukses?
Jawaban : Kunci kesuksesan McDonald’s
terletak pada eksekusi pada setiap fungsi utama yang dikontrol secara hati-hati
± delivery yang cepat darimakanan siap
saji yang berkualitas tinggi, di dalam lingkungan atau tempat yang meperhatikan
kebersihan, keteraturan, dan keramahan. Selain itu, peralatan yang dapat
mempermudah pekerjaan pegawai, yang dikombinasikan dengan penggunaan yang
terencana dan pemanfaatan teknologi yang sesuai, memungkinkan McDonald’s
menarik dan mempertahankan income dan memungkinkan pendahulu maupun penirunya untuk
menduplikasi sitem tersebut.
- Bagaimana keterkaitan antara desain produk dan desain jasa di McDonald’s?
Desain produk pada perusahaan
McDonald’s menyupport kualitas yang diberikan pada pelayanannya terhadap
konsumen, dan memberikan keuntungan yang signifikan kepada perusahaan.
Contohnya dalam hal ini adalah
pendesainan Scoop bermulut besar dengan jalur yang mengecil dibagian ujungnya,
untuk menyesuaikan dengan tempat kentang, sehingga sisi kentang terlihat banyak
namun tidak berlebihan. Sebelumnya, kelebihan kentang yang sedikit dalam tiap
bungkusnya dapat meningkatkan biaya yang signifikan.
- Pendekatan jalur layanan yang diadopsi McDonald’s sudah secara umum berlaku di bisnis siap saji. Namun, tampak ada variasi pada McDonald’s dibanding dengan perusahaan kompetitor. Bagaimana sebenarnya desain produk, jasa, dan sistem jasa pengiriman McDonald’s yang membedakannya dengan perusahaan lain, misalnya dengan Wendy’s? Bagaimana pula strategi marketing dari Wendy’s versus McDonald’s dilihat dari desain produk, jasa, sistem pengirimannya?
McDonald’s
|
Wendy’s
|
|
Design
Produk
|
“frozen beef”
|
“Old Fashioned
Hamburger”
|
Design Service
|
||
Design Delivery
|
Wendy’s
menjual produk dengan konsep “Old Fashioned Hamburger” yang hingga saat ini
konsisten memasarkan hamburger walaupun untuk pasar Asia seperti Indonesia
tetap disajikan menu lokal yaitu paket nasi dan ayam goreng. Dengan tagline-nya
“quality is our recipe” yang tertulis pada logo restoran berupa gambar anak perempuan
berambut merah, Wendy’s memiliki standar kualitas yang baik untuk restorannya.
Berbeda
dengan yang dilakukan perusahaan fast food lainnya seperti McDonald’s yang
menggunakan frozen beef dan produksi masal untuk hamburgernya, Wendy’s mengembangkan
metode inovatif untuk menyiapkan makanan fresh, made to order hamburger, namun
tetap melayani customernya dengan cepat. Dengan tagline demikian, ‘Quality is
our recipe´ Wendy’s memilih bahan bahan premium dan menyajikan makanan untuk
setiap order.
Sebuah
artikel menarik dari internet bahwadi Amerika Serikat pada tahun 2010 lalu
Wendy’s mengumumkan penggunaan garam laut pada kentang gorengnya, Wendy’s
berharap pelanggan akan mengasosiasikan kentang gorengnya sebagai makanan
dengan bahan baku alami. Selain itu, Wendy’s menyajikan kentang goreng yang
masih ada kulitnya sehingga customer dapat melihat bahwa produknya alami.
7. KESIMPULAN
- McDonald’s merancang sebuah produk yang dipasarkan kepada konsumen dengan memberikan value kepada setiap produk yang mereka tawarkan. Beberapa hal yang merupakan kunci keberhasilan produk McDonald’s dipasar antara lain :
a.
Efisiensi
Produk
b.
Produk
yang mengikuti selera pasar
c.
Produk
yang berkualitas
d.
Kecepatan
penyajian kepada customer.
- Design suatu produk dan desaign layanan atas produk tersebut merupakan suatu kesatuan dan tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya.
8. DAFTAR PUSTAKA
Jay Heizer
and Barry Render 2011. “Operation Management” Fourth Edition, Pearson
Education, Inc. Prentice Hall. New Jersey, AS.
Slack, N.,
Stuart Chambers, and Robert Johnston, 2010. Operation Management Sixth Edition,
Pearson Education Limited UK.
http://www.google.co.id/
http://www.yahoo.co.id/
http://www.mcdonalds.co.id/
http://www.wendys.com/
http://www.scribd.com/doc/81464870/Burger
ARTIKEL INI SAYA KUTIP DARI SUMBER : http://www.scribd.com/doc/81464870/Burger
Langganan:
Postingan (Atom)