Hidup adalah belajar
Belajar bersyukur meski tak cukup
Belajar ikhlas meski tak rela
Belajar sabar meski terbebani
Belajar tenang meski gelisah
Belajar percaya meski susah
Hidup adalah tantangan… Hadapilah!
Hidup adalah anugrah.. Terimalah!
Hidup adalah tugas.. Selesaikanlah!
Hidup adalah cita-cita.. Gapailah!
Hidup adalah keindahan.. Bersyukurlah!
Quote : Rofeq Yusro
Quote di atas dalam sekali artinya menurut saya. Saya merasa beruntung bisa menemukan kata-kata luar biasa di atas. Sebuah cuplikan yang membuat saya agak merinding membacanya. Di postingan ini akan saya ulas bagaimana cara pandang saya terhadap kata-kata yang dibuat oleh kakaknya teman sekelas saya yang bernama Afif Yusro.
Kita mulai dari paragraph pertama.
Belajar bersyukur meski tak cukup
Belajar ikhlas meski tak rela
Belajar sabar meski terbebani
Belajar tenang meski gelisah
Belajar percaya meski susah
Di ulas lebih dalam.. kehidupan selalu berakhir dengan keindahan apabila kita selalu bersyukur. Hidup dimulai dengan belajar. Belajar bersyukur adalah langkah pertama untuk menggapai kehidupan yang lebih baik. Bersyukur meski kita merasa tak cukup. Namun sebenarnya, rasa tak cukup datangnya dari dalam diri sendiri. Apabila kita senantiasa berbaik hati pada Allah, kita akan selalu merasa cukup. Karena Allah selalu mencukupkan kehidupan setiap hambaNya.
Hidup itu juga belajar untuk ikhlas, dan sabar. Ikhlas jika kita tak rela. Ketidakrelaan datangnya dari dalam diri kita sendiri. Sebenarnya yang ketidakrelaan itu muncul dari ketidakrasa bersyukur yang selalu timbul dalam diri kita. Jika kita bersyukur, kita akan selalu ikhlas. Karena apa yang kita miliki selalu kita syukuri dan kita sadar semua dari Allah. Hidup membuat kita belajar arti sabar. Dengan senantiasa ikhlas, rasa sabar akan terbentuk dari dalam diri kita. Sabar adalah posisi di mana kita selalu bersyukur, dan ikhlas apa yang kita alami.
Hidup itu belajar tenang dan percaya. Percaya dalam arti kita senantiasa yakin bahwa kehidupan yang kita jalani memang di desain oleh Allah khusus untuk kita. Mendewasakan diri kita. Menaikkan derajat diri kita, dan senantiasa membuat kita mengingat kuasaNya. Sebelum percaya, kita harus belajar untuk tenang. Ketenangan membuat ketentraman dalam hidup kita. Ketenangan membuat semua menjadi lebih baik. Ketenangan adalah cara kita untuk membuat hidup kita semakin indah dan damai.
Kesimpulan pada paragraph pertama, adalah untuk mendapatkan keindahan dalam hidup. Dijelaskan di atas bahwa hidup dimulai dari bersyukur. Dengan bersyukur kita akan senantiasa ikhlas dan sabar dalam menghadapi tiap cobaan yang ada. Jika sudah begitu, rasa tenang dalam hidup akan hadir menemani kita. Membuat hidup kita senantiasa lebih baik meski semua cobaan yang ada membuat orang-orang berpikir betapa mirisnya kita. Ketenangan akan membuat kita percaya. Bahwa hidup yang kita jalani benar-benar baik dan bermanfaat bagi kita. Karena hidup adalah belajar. Karena hidup adalah cara Allah memberi kita pelajaran untuk menempuh hal yang lebih baik.
Kita pindah ke paragraph ke dua
Hidup adalah tantangan… Hadapilah!
Hidup adalah anugrah.. Terimalah!
Hidup adalah tugas.. Selesaikanlah!
Hidup adalah cita-cita.. Gapailah!
Hidup adalah keindahan.. Bersyukurlah!
Hidup itu suatu tantangan yang harus kita hadapi. Tantangan yang senantiasa membuat kita semakin kuat. Dengan adanya tantangan kita akan merasa lebih baik. Meski sebelumnya keburukan seolah selalu mendera kehidupan kita. Tantangan tidak untuk di hindari. Tapi tantangan harus kita hadapi. Itulah arti hidup sesungguhnya.
Hidup itu suatu anugrah. Anugrah yang tak ada hingganya yang tidak bisa kita tukar dengan apapun. Kehidupan memeperkenalkan kita akan banyak hal. Banyak sekali. Mulai dari kasih sayang hingga kebencian. Kehidupan memberikan kita semua yang kita butuhkan. Kehidupanlah yang membuat kita selalu merasa bahwa kita ini ada. Ada dan pernah diciptakan oleh yang Maha Esa.
Hidup itu tugas. Bahkan sejak kita lahir kita di tugaskan untuk membuat orang-orang sekitar kita tersenyum. Hidup tak ubahnya dari Pekerjaan Rumah anak SMA yang harus diselesaikan dengan baik dan sungguh-sungguh. Yang mengukur kita berhasil atau tidak itu usaha kita. Bukan hasil semata. Karena kehidupan tak membutuhkan hasil yang baik di mata orang-orang. Tapi hasil yang baik di mata Allah. Dan Allah menginginkan proses yang baik dalam hidup kita. Jika tidak, tidak ada gunanya. Kehidupan bak tugas yang harus dipandang penting dan wajib diselesaikan.
Hidup itu cita-cita. Apa? Tentu saja menjadi bahagia. Bahagia baik di dunia maupun di akhirat kelak. Tugas kita, menggapainya. Hidup adalah cita-cita, berarti hidup merupakan suatu jembatan untuk menggapai cita-cita kita. Hidup yang sukses yang kita dan Tuhan sendiri yang bisa mengukurnya. Dan itulah cita-cita kita. Menjadikan hidup kita sukses.
Hidup adalah keindahan, apabila kita selalu bersyukur. Kita harus belajar bersyukur meski tak cukup. Jika sudah begini. Kita akan kembali lagi untuk mengulas bagaimana bersyukur membuat kita untuk ikhlas, sabar, tenang, dan percaya. Karena tanpa bersyukur, tujuan hidup sukses dan keindahannya tak akan pernah kita gapai.
Jadi, poinnya. Belajarlah Bersyukur, maka keindahan akan datang pada hidup kita.
LINK : https://ryanwijayanotes.wordpress.com/2014/02/05/hidup-adalah-be/